BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
saat ini banyak sekali strategi coping yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah, terutama untuk mengatasi kebosanan. Dalam teknik penanganannya setiap
individu berbeda, tergantung kepribadiannya masing-masing. Perbedaan penanganan
ini terlihat jelas pada mahasiswa dan mahasiswi. Hal ini dikarenakan pada usia
dewasa awal banyak kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan diri terjun ke
dunia pekerjaan.
Menurut MacArthur & MacArthur (1999)
mendefinisikan strategi coping sebagai upaya-upaya khusus, baik behavioral
maupun psikologis, yang digunakan orang untuk menguasai, mentoleransi,
mengurangi, atau meminimalkan dampak kejadian yang menimbulkan stres. Gowan et
al. (1999) mendefinisikan strategi coping sebagai upaya yang dilakukan
oleh individu untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal yang dihasilkan
dari sumber stres.
Kejenuhan adalah suatu kondisi yang
menggambarkan terjadinya keletihan yang lama dan menghilangnya ketertarikan
terhadap suatu hal (cherniss, 1980:3). Pines & Aronson (silvar, 2011)
menjelaskan bahwa Kejenuhan terjadi karena suatu proses dan intensitas respon
stress yang lama yang mengakibatkan keletihan mental dan emosional.
Oleh karena itu, kami ingin mengetahui
strategi coping apa saja yang dilakukan mahasiswa/mahasiswi UMM untuk mengatasi
kebosanannya. Selain itu untuk memenuhi tugas praktikum interview survey.
1.2 Tujuan
Untuk
mengetahui strategi coping apa yang dilakukan oeh mahasiswa maupun mahasiswi
Universitas Muhammadiyah Malang dalam mengatasi kebosanan yang dialaminya.
1.3 Manfaat
1) Bagi mahasiswa atau mahasiswi Universitas
Muhammadiyah Malang dapat mengetahui strategi koping kebosanan yang dia alami,
dan dapat menambah wawasan tentang strategi coping.
2) Bagi
peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta dapat menambah
pengalaman dan dapat mengetahui strategi coping kebosanan yang sering dilakukan
oleh para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dodds (1993) mengemukakan bahwa pada esensinya, strategi coping
adalah strategi yang digunakan individu untuk melakukan penyesuaian antara
sumber-sumber yang dimilikinya dengan tuntutan yang dibebankan lingkungan
kepadanya. Secara spesifik, sumber-sumber yang memfasilitasi coping itu
mencakup sumber-sumber personal (yaitu karakteristik pribadi yang relatif
stabil seperti self-esteem atau keterampilan sosial) dan sumber-sumber
lingkungan seperti dukungan sosial dan keluarga atau sumber finansial
(Harrington & Mcdermott, 1993). Friedman (1998) mengatakan bahwa strategi coping
merupakan perilaku atau proses untuk adaptasi dalam menghadapi tekanan atau
ancaman.
Strategi coping itu sendiri dapat diartikan sebuah cara atau
prilaku individu untuk menyelesaikan suatu permasalahan.sedangkan
macam-macam coping itu sendiri menurut Santrock (1996)
a) strategi pendekatan (approach
strategy)
yaitu usaha kogntif untuk memahami
penyebab stres atau stressor dan usaha untuk menangani hal tersebut
dengan cara menghadapinya
b) strategi menghindar (avoidance
strategy)
yaitu usaha kognitif untuk menyangkal
atau meminimalisir stessor yang muncul dalam prilaku dengan cara menghindar
dari hal tersebut
Bentuk-bentuk strategi coping yaitu :
1) perilaku coping yang beorientasi
pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif dalam
penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka
menangani masalahnya.
2) perilaku coping yang berorientasi
pada emosi (emotion focused coping-EFC) yaitu strategi penanganan stress dimana
individu memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional.
faktor yang mempengaruhi coping
a) karakteristik situasional
b) faktor lingkungan
c) faktor personal atau perbedaan
individu
Menurut Freudenberger (dalam Farber, 1991), kebosanan adalah
suatu bentuk kelelahan yang disebabkan karena seseorang bekerja terlalu intens,
berdedikasi dan berkomitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta
memandang kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua. Maslach (dalam Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa burnout
merupakan suatu pengertian yang multidimensional. Burnout merupakan sindrom
psikologis yang terdiri atas tiga dimensi yaitu kelelahan emosional,
depersonalisasi, maupun low personal accomplishment. Kebosanan adalah suatu
bentuk ketegangan atau tekanan psikis yang berhubungan dengan stres, dialami
seseorang dari hari ke hari, ditandai dengan kelelahan fisik, mental dan
emosional (Etzion dalam Republika, 5 Agustus 1993).
Faktor-faktor Penyebab Kebosanan
a) karakteristik Individu,yang meliputi
faktor demografis, faktor kepribadian,
b) Lingkungan Kerja
c) Keterlibatan emosional
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Dalam wawancara survei ini subjek yang diwawancarai
adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
3.2 Metode Pengambilan Data
Dalam interview ini pengambilan datanya menggunakan
interview survey yang mana menggunakan questioner yang terdiri atas opening,
pertanyaan screening, pertanyaan inti, pertanyaan demografis, kesimpulan dari
jawapan responden dan closing.
3.3 Prosedur Kegiatan
1) Pra
Pelaksanaan
Kegiatan awal yang kami lakukan dalam
pelaksaan interview survey ini adalah pembentukan kelompok yaitu dimana dalam 1
kelompok terdapat 5 (lima) anggota. Kelompok kami membuat panduan interview
survey tersebut terdiri dari: Opening,Pertanyaan Screening, Pertanyaan inti,Pertanyaan
Demografis, dan Closing. Setiap anggota kelompok memilki peran masing-masing
yang dipimpin oleh satu leader yang dipilih oleh dosen pengampu. Disini tugas
leader adalah sebagai coordinator yang bertanggung jawab akan anggota kelompok
sehingga tersusunnya panduan wawancara survey dimana tema yang diangkat adalah
“strategi coping”.
No
|
Kelompok
|
Nama
|
Nim
|
1
|
Leader
|
||
2
|
Opening
|
||
3
|
Pertanyaan screening
|
||
4
|
Pertanyaan
inti
|
||
5
|
Closing
|
Panduan kami kerjakan pada hari minggu,
tanggal 28 Oktober 2012 pukul 08.00-13.45 WIB, kami mengerjakan sesuai tugas
yang telah dibagi.
Pada hari selasa, tanggal 30 oktober 2012
saat mata kuliah interview kita mencoba konsultasikan hasil rancangan kita ke
asisten labolatorium, disini kita mendapatkan dua kali revisi dari asisten lab
untuk memperbaiki hasil dari rancangan kami. Sampai akhirnya hasil rancangan
kami bisa di ACC oleh assiten lab ketika kita ajukan terakhir di labolatorium
psikologi pada tanggal 2 november 2012.
2) Pelaksanaan
Tugas praktikum wawancara survey ini
mengambil sample sebanyak 25 responden. Leader membagi tugas kepada setiap
anggota untuk mencari responden sebanyak 5 orang. Responden yang di ambil harus
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan responden pernah mengalami
kebosanan. Untuk lokasi bersifat bebas.
3) Pasca
Pelaksnaan
Setelah dilakukan penelitian
responden yang kita dapatkan hanya berjumlah 12 responden. Hal ini dikarenakan
ada anggota yang belum mengumpulkan data dan sulit utuk dihubungi. Kemudian
dari data yang kita dapatkan kita menyusun laporan hasil praktikum.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengcoding terlebih dahulu
data yang sudah didapatkan kemudian diprosentase dan selanjutnya diolah ke
dalam Microsoft excel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Subjek
Tabel
1. Deskripsi subjek
No
|
Nama Responden
|
Nama Interviewer
|
Lokasi interview
|
Memenuhi/tidak memenuhi
|
alasan
|
Data Demogravis
|
||||||
P/L
|
Usia
|
Pendidikan terakhir
|
Fakultas/ jurusan
|
semester
|
tinggal
|
asal
|
||||||
1
|
R
|
i
|
Kamar Rusunawa
|
Memenuhi
|
-
|
p
|
18
|
SMA
|
FKIP/ Matematika dan komutasi
|
3
|
Rusunawa
|
sidoarjo
|
2
|
AU
|
i
|
Rusunawa
|
Memenuhi
|
-
|
p
|
19
|
SMA
|
FISIP/ Ilmu Pemerintahan
|
3
|
Rusunawa
|
Blitar
|
3
|
AN
|
i
|
Masjid A.R. Fachrudin
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
20
|
SMA
|
Psikologi
|
3
|
Rumah Saudar jl. Cihur-hura
|
Ponorogo
|
4
|
W
|
i
|
Rusunawa
|
Memenuhi
|
-
|
P
|
20
|
SMA
|
FKIP/ Matematika dan komutasi
|
3
|
Rusunawa
|
malang
|
5
|
N
|
i
|
Kamar kost
|
memenuhi
|
-
|
P
|
20
|
SMA
|
Ekonomi/management
|
3
|
Tirto gang 4
|
Bondowoso
|
6
|
Bowo
|
dwi
|
Kost mahasiswa UMM
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
20
|
SMA
|
Ekonomi
|
5
|
Malang
|
Lampung
|
7
|
I
|
Redi dwi
|
Kost mahasiswa UMM
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
24
|
SMA
|
Ekonomi
|
5
|
Rumah, malang
|
Bolu, NTT
|
8
|
F
|
Redi dwi
|
Kost mahasiswa UMM
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
20
|
SMA
|
Ekonomi
|
5
|
Pakis
|
Sidoarjo
|
9
|
AR
|
Redi dwi
|
Kost mahasiswa UMM
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
21
|
SMA
|
Ekonimi
|
5
|
Marjo Basuki
|
Malang
|
10
|
Areza
|
Redi dwi
|
Memenuhi
|
-
|
L
|
20
|
SMA
|
Ekonomi/perbankan
|
5
|
Malang
|
Lampung
|
|
11
|
SC
|
Ratna W.
|
Kost mahasiswa UMM
|
memenuhi
|
-
|
P
|
20
|
SMA
|
Hukum
|
5
|
Malang
|
Malang
|
12
|
E
|
Ratna W
|
Kost mahasiswa UMM
|
memenuhi
|
-
|
P
|
18
|
SMA
|
FISIP/ Komunikasi
|
3
|
Malang
|
Sulawesi Tengah
|
4.2
Hasil Survei
Tabel
2. Hasil survei
No
|
Nama
Respomden
|
Nama
Interviewer
|
Lokasi
Interview
|
Hasil Interview
|
Kesimpulan Hasil Interview
|
1
|
R
|
Riyanti
|
Kamar Rusunawa
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu. Kebosanan yang dia alami tidak ada pengaruhnya dari teman. Pada saat
merasa bosan intervee mendengarkan music agar rasa bosan yang dia alami dapat
berkurang. Selain itu, untuk menghilangkan kebosanannya intervee curhat
ketemannya.
|
intervee
mendengarkan music untuk menghilangkan rasa bosan yang dia alami.
|
2
|
AU
|
Riyanti
|
Rusunawa
|
Intervee
pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1
bulan ini dia belum merasa bosan dan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang
dia alami. Untuk mengurangi kebosanan yang dia alami, intervee tidur atau
bermain game. tidak ada faktor pendukung dari temannya untuk menghilangkan
rasa bosan yang dia alami.
|
Untuk
menghilangkan rasa bosan yang dia alami Intervee, kegiatan yang dia lakukan
adalah tidur dan main game.
|
3
|
AN
|
Riyanti
|
Masjid
A.R. Fachrudin
|
Intervee
pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1
bulan ini dia belum merasa bosan dan teman mempengaruhi keboanan yang dia
alami. Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan kebosanannya adalah main
facebook dan searching di internet.
|
Untuk mengatasi
kebosanannya intervee main facebook dan searching di internet.
|
4
|
W
|
Riyanti
|
Rusunawa
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami. Kegiatan
yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah jalan-jalan, belanja,
main basket, dan mendengarkanmusik.
Keberadaan Teman sangat mendukung untuk menghilangkan rasa bosan yang
dia alami. Karena menurutnya teman dapat memberikan semangat baru.
|
Untuk
mengatasi kebosanan yang dialami. Intervee melakukan berbagai kegiatan
seperti jalan-jalan, belanja main basket dan mendengarkan music. Dan
keberadaan teman sangat mempengaruhi kebosanan yang dia alami.
|
5
|
N
|
Riyanti
|
Kamar
kost
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu. Keberadaan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Kegiatan yang
dilakukan intervee untuk mengatasi rasabosan yang di alami adalah marah-marah,
mondar-mandir, dan mendengarkan music pakai headset sambil nyanyi-nyanyi. Teman
dapat mendukung untuk menghilangkan rasa bosannya. Hal itu tergantung
bagaimana teman dapat mengerti keadaannya.
|
Untuk
mengatasi kebosanannya, intervee marah-marah, mondar-mandir dan mendengarkan
music sambil nyanyi-nyanyi.
|
6
|
Bowo
|
Redi
Dwi
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan tapi dia tidak sering mengalaminya. Dalam jangka 1 bulan
ini testee mengalami kebosanan. Teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia
alami.pada saat intervee merasa bosan dia melihat laptop. Intervee dapat
memotivasi dirinya sendiri sehingga dalam menangani rasa bosannya dia tidak
membutuhkan dukungan dari temannya.
|
Untuk
menghilangkan rasa bosan yang dialami iuntervee. Dia melihat laptopnya.
Karena dengan laptop dia bisa melakukan apa saja.
|
7
|
I
|
Redi
Dwi
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1
bulan ini dia belum merasa bosan dan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang
dia alami. Untuk mengurangi kebosanan yang dia alami, intervee hanya diam
saja karena dia merasa bingung apa yang mau dikerjakan.
|
Untuk
mengatasi kebosanannya intervee masih bingung strategi pa yang dilakukan. Dia
hannya diam saja.
|
8
|
F
|
Redi
Dwi
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan tapi dia tidak sering mengalaminya. Dalam jangka 1 bulan
ini testee mengalami kebosanan. Teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia
alami.pada saat intervee merasa bosan, intervee pergi nonton dan jalan-jalan
selain itu dengan bercanda bersama teman-temannya dia juga bisa menghilangkan
kebosanannya.
|
Intervee
dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan dia pergi nonton, jalan-jalan dan
bercanda dengan temannya.
|
9
|
AR
|
Redi
Dwi
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu dan keberadaan teman tidak dapat mempengaruhi kebosanan yang dia alami.
Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan rasa bosan adalah bermain game.
|
Intervee
dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah bermain game.
|
10
|
Areza
|
Redi
Dwi
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu dan keberadaan teman tidak dapat mempengaruhi kebosanan yang dia alami.
Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan rasa bosan adalah olahraga.
|
Intervee
dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah berolahraga.
|
11
|
SC
|
Ratna
W.
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami.
Kegiatan yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah tidur.
|
Intervee
dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah tidur.
|
12
|
E
|
Ratna
W.
|
Kost
mahasiswa UMM
|
Intervee
pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan
itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami.
Kegiatan yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah twitteran,
mendengarkan music, tidur, dan maingame, selain itu bercanda dengan teman
juga dapat mengurangi rasa bosan yang dia alami.
|
Intervee
dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah twitteran, mendengarkan
music, tidur, dan main game, selain itu bercanda dengan teman juga dapat
mengurangi rasa bosan yang dia alami.
|
4.3 Analisis Data
Dari
kegiatan interview survei yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa
subjek/responden yang melakukan strategi coping kebosanan adalah 12 responden
dari 12 responden. Dilihat dari usia responden antara 18 sampai 24 tahun,
dimana usia 18 tahun sebanyak 2 responden(16,67%), usia 19 tahun sebanyak 1
responden (8,33%), untuk usia 20 tahun sebanyak 7 responden (58,33%), usia 21
tahun sebanyak 1 responden (8,33%), dan untuk usia 24 tahun sebanyak 1
responden (8,33%).
Dilihat
dari jenis kelaminnya, laki-laki yang melakukan strategi coping kebosanan
sebanyak 6 responden (50%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6
responden (50%).
Kemudian
kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi kebosanan dari 12 responden yang
mendengarkan music sebanyak 4 responden (33,33%), yang bermain game/searching
internet/ main laptop sebanyak 3 responden (25%), yang pergi berjalan-jalan
sebanyak 1 responden (8,33%), yang pergi tidur sebanyak 2 responden (16,67%), kegiatan lain sebanyak 2 responden (16,67%), ada
yang melakukan kegiatan lebih dari satu kegiatan.
4.4
Pembahasan
Jika dilihat dari data yang berasal dari
12 responden, maka dapat kami simpulkan bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama
melakukan strategi coping pada kebosanan yang mereka hadapi dengan prosentase
50% : 50%. Kebanyakan dari responden yang melakukan strategi coping adalah
responden yang berusia 20 tahun dengan prosentase 58,33%. Dan kegiatan yang
paling banyak dilakukan untuk mengatasi kebosanan adalah mendengarkan music dengan
prosentase (33,33). Dan banyak yang melakukan kegiatan lebih dari satu
kegiatan.
Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh
responden adalah SMA/Sederajat dengan prosentase 100%.
Dari data diatas dapat dianalisis bahwa
strategi coping kebosanan yang sering dilakukan adalah mendengarkan music.
Dengan mendengarkan music seseorang, seseorang dapat mengurangi kebosanan/
kejeuhan yang dia alami.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan dapat disimpulkan bahwa semua responden melakukan strategi coping
pada kebosanan yang mereka alami. Kegiatan yang banyak mereka lakukan adalah
mendengarkan music. Dengan mendengarkan music mereka dapat mengurangi/
menghilangkan kejenuhan yang mereka alami. Selain itu masih banyak kegiatan
yang mereka lakukan.
5.2 Saran
Kami menyadari bahwa penelitian dan penulisan
laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca, untuk perbaikan penelitian dan penulisan laporan
kami selanjutnya.
5.3 Evaluasi Pelaksanaan
1) Hambatan
·
Dalam mengerjakan interview survey ini,
komunikasi antar anggota kurang. ada anggota yang di sms tidak dibalas.
·
Anggota memiliki banyak kegiatan, sehingga
sulit untuk mengerjakan bersama.
·
Pengolahan data laporan belum diajarkan
sebelumnya, jadi kami merasa bingung.
2) Cara
Penyelesaian
·
Mencoba memberikan informasi secara langsung
jika bertemu.
·
Mengkoordinir semaksimal mungkin agar tugas
dapat terselesaikan.
·
Dijelaskan terlebih dahulu mengenai teknik
pengolahan data.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bebas.vlsm.org/kuliah/seminar-MIS/2006/172-11
F: Rumah Belajar
Psikologi.htm
The Best Casino Games in the UK for 2020 - Dr.MCD
BalasHapusWe list the best casinos for 광주광역 출장안마 2020. online slots games, 안양 출장샵 and live dealer 문경 출장샵 roulette, along with plenty 김제 출장마사지 of 아산 출장안마 different live dealer casino games.