search

Kamis, 29 November 2012

laporan interview survey


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada saat ini banyak sekali strategi coping yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, terutama untuk mengatasi kebosanan. Dalam teknik penanganannya setiap individu berbeda, tergantung kepribadiannya masing-masing. Perbedaan penanganan ini terlihat jelas pada mahasiswa dan mahasiswi. Hal ini dikarenakan pada usia dewasa awal banyak kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia pekerjaan.
Menurut MacArthur & MacArthur (1999) mendefinisikan strategi coping sebagai upaya-upaya khusus, baik behavioral maupun psikologis, yang digunakan orang untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau meminimalkan dampak kejadian yang menimbulkan stres. Gowan et al. (1999) mendefinisikan strategi coping sebagai upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal yang dihasilkan dari sumber stres.
Kejenuhan adalah suatu kondisi yang menggambarkan terjadinya keletihan yang lama dan menghilangnya ketertarikan terhadap suatu hal (cherniss, 1980:3). Pines & Aronson (silvar, 2011) menjelaskan bahwa Kejenuhan terjadi karena suatu proses dan intensitas respon stress yang lama yang mengakibatkan keletihan mental dan emosional.
Oleh karena itu, kami ingin mengetahui strategi coping apa saja yang dilakukan mahasiswa/mahasiswi UMM untuk mengatasi kebosanannya. Selain itu untuk memenuhi tugas praktikum interview survey.


1.2  Tujuan
Untuk mengetahui strategi coping apa yang dilakukan oeh mahasiswa maupun mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang dalam mengatasi kebosanan yang dialaminya.

1.3  Manfaat
1)    Bagi  mahasiswa atau mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang dapat mengetahui strategi koping kebosanan yang dia alami, dan dapat menambah wawasan tentang strategi coping.
2)    Bagi peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta dapat menambah pengalaman dan dapat mengetahui strategi coping kebosanan yang sering dilakukan oleh para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang.












BAB II
TINJAUAN TEORI

Dodds (1993) mengemukakan bahwa pada esensinya, strategi coping adalah strategi yang digunakan individu untuk melakukan penyesuaian antara sumber-sumber yang dimilikinya dengan tuntutan yang dibebankan lingkungan kepadanya. Secara spesifik, sumber-sumber yang memfasilitasi coping itu mencakup sumber-sumber personal (yaitu karakteristik pribadi yang relatif stabil seperti self-esteem atau keterampilan sosial) dan sumber-sumber lingkungan seperti dukungan sosial dan keluarga atau sumber finansial (Harrington & Mcdermott, 1993). Friedman (1998) mengatakan bahwa strategi coping merupakan perilaku atau proses untuk adaptasi dalam menghadapi tekanan atau ancaman.
Strategi coping itu sendiri dapat diartikan sebuah cara atau prilaku individu untuk menyelesaikan  suatu permasalahan.sedangkan macam-macam coping itu sendiri menurut Santrock (1996)
a)    strategi pendekatan (approach strategy)
yaitu usaha kogntif untuk memahami penyebab stres atau stressor dan  usaha untuk menangani hal tersebut dengan cara menghadapinya
b)    strategi menghindar (avoidance strategy)
yaitu usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisir stessor yang muncul dalam prilaku dengan cara menghindar dari hal tersebut
Bentuk-bentuk strategi coping yaitu :
1)    perilaku coping yang beorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif dalam penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka menangani masalahnya.
2)    perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC) yaitu strategi penanganan stress dimana individu  memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional.
faktor yang mempengaruhi coping
a)    karakteristik situasional
b)    faktor lingkungan
c)    faktor personal atau perbedaan individu
Menurut Freudenberger (dalam Farber, 1991), kebosanan adalah suatu bentuk kelelahan yang disebabkan karena seseorang bekerja terlalu intens, berdedikasi dan berkomitmen, bekerja terlalu banyak dan terlalu lama serta memandang kebutuhan dan keinginan mereka sebagai hal kedua. Maslach (dalam Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa burnout merupakan suatu pengertian yang multidimensional. Burnout merupakan sindrom psikologis yang terdiri atas tiga dimensi yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, maupun low personal accomplishment. Kebosanan adalah suatu bentuk ketegangan atau tekanan psikis yang berhubungan dengan stres, dialami seseorang dari hari ke hari, ditandai dengan kelelahan fisik, mental dan emosional (Etzion dalam Republika, 5 Agustus 1993).
Faktor-faktor Penyebab Kebosanan
a)    karakteristik Individu,yang meliputi faktor demografis, faktor kepribadian,
b)    Lingkungan Kerja
c)    Keterlibatan emosional

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian
Dalam wawancara survei ini subjek yang diwawancarai adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
3.2 Metode Pengambilan Data
Dalam interview ini pengambilan datanya menggunakan interview survey yang mana menggunakan questioner yang terdiri atas opening, pertanyaan screening, pertanyaan inti, pertanyaan demografis, kesimpulan dari jawapan responden dan closing.
3.3 Prosedur Kegiatan
1)     Pra Pelaksanaan
       Kegiatan awal yang kami lakukan dalam pelaksaan interview survey ini adalah pembentukan kelompok yaitu dimana dalam 1 kelompok terdapat 5 (lima) anggota. Kelompok kami membuat panduan interview survey tersebut terdiri dari: Opening,Pertanyaan Screening, Pertanyaan inti,Pertanyaan Demografis, dan Closing. Setiap anggota kelompok memilki peran masing-masing yang dipimpin oleh satu leader yang dipilih oleh dosen pengampu. Disini tugas leader adalah sebagai coordinator yang bertanggung jawab akan anggota kelompok sehingga tersusunnya panduan wawancara survey dimana tema yang diangkat adalah “strategi coping”.


No
Kelompok
Nama
Nim
1
Leader


2
Opening


3
Pertanyaan screening


4
Pertanyaan inti


5
Closing



       Panduan kami kerjakan pada hari minggu, tanggal 28 Oktober 2012 pukul 08.00-13.45 WIB, kami mengerjakan sesuai tugas yang telah dibagi.
       Pada hari selasa, tanggal 30 oktober 2012 saat mata kuliah interview kita mencoba konsultasikan hasil rancangan kita ke asisten labolatorium, disini kita mendapatkan dua kali revisi dari asisten lab untuk memperbaiki hasil dari rancangan kami. Sampai akhirnya hasil rancangan kami bisa di ACC oleh assiten lab ketika kita ajukan terakhir di labolatorium psikologi pada tanggal 2 november 2012.
      
2)     Pelaksanaan
       Tugas praktikum wawancara survey ini mengambil sample sebanyak 25 responden. Leader membagi tugas kepada setiap anggota untuk mencari responden sebanyak 5 orang. Responden yang di ambil harus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan responden pernah mengalami kebosanan. Untuk lokasi bersifat bebas.

3)     Pasca Pelaksnaan
Setelah dilakukan penelitian responden yang kita dapatkan hanya berjumlah 12 responden. Hal ini dikarenakan ada anggota yang belum mengumpulkan data dan sulit utuk dihubungi. Kemudian dari data yang kita dapatkan kita menyusun laporan hasil praktikum.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengcoding terlebih dahulu data yang sudah didapatkan kemudian diprosentase dan selanjutnya diolah ke dalam Microsoft excel. 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek
Tabel 1. Deskripsi subjek
No
Nama Responden
Nama Interviewer
Lokasi interview
Memenuhi/tidak memenuhi
alasan
Data Demogravis
P/L
Usia
Pendidikan terakhir
Fakultas/ jurusan
semester
tinggal
asal
1
R
i
Kamar Rusunawa
Memenuhi
-
p
18
SMA
FKIP/ Matematika dan komutasi
3
Rusunawa
sidoarjo
2
AU
i
Rusunawa
Memenuhi
-
p
19
SMA
FISIP/ Ilmu Pemerintahan
3
Rusunawa
Blitar
3
AN
i
Masjid A.R. Fachrudin
Memenuhi
-
L
20
SMA
Psikologi
3
Rumah Saudar jl. Cihur-hura
Ponorogo

4
W
i
Rusunawa
Memenuhi
-
P
20
SMA
FKIP/ Matematika dan komutasi
3
Rusunawa
malang
5
N
i
Kamar kost
memenuhi
-
P
20
SMA
Ekonomi/management
3
Tirto gang 4
Bondowoso
6
Bowo
dwi
Kost mahasiswa UMM
Memenuhi
-
L
20
SMA
Ekonomi
5
Malang
Lampung
7
I
Redi dwi
Kost mahasiswa UMM
Memenuhi
-
L
24
SMA
Ekonomi
5
Rumah, malang
Bolu, NTT
8
F
Redi dwi
Kost mahasiswa UMM
Memenuhi
-
L
20
SMA
Ekonomi
5
Pakis

Sidoarjo
9
AR
Redi dwi
Kost mahasiswa UMM
Memenuhi
-
L
21
SMA
Ekonimi

5
Marjo Basuki
Malang
10
Areza
Redi dwi
Memenuhi
-
L
20
SMA
Ekonomi/perbankan
5
Malang
Lampung
11
SC
Ratna W.
Kost mahasiswa UMM
memenuhi
-
P
20
SMA
Hukum
5
Malang
Malang
12
E
Ratna W
Kost mahasiswa UMM
memenuhi
-
P
18
SMA
FISIP/ Komunikasi
3
Malang
Sulawesi Tengah

4.2 Hasil Survei
Tabel 2. Hasil survei
No
Nama Respomden
Nama Interviewer
Lokasi Interview
Hasil Interview
Kesimpulan Hasil Interview
1
R
Riyanti
Kamar Rusunawa
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu. Kebosanan yang dia alami tidak ada pengaruhnya dari teman. Pada saat merasa bosan intervee mendengarkan music agar rasa bosan yang dia alami dapat berkurang. Selain itu, untuk menghilangkan kebosanannya intervee curhat ketemannya.
intervee mendengarkan music untuk menghilangkan rasa bosan yang dia alami.
2
AU
Riyanti
Rusunawa
Intervee pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1 bulan ini dia belum merasa bosan dan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Untuk mengurangi kebosanan yang dia alami, intervee tidur atau bermain game. tidak ada faktor pendukung dari temannya untuk menghilangkan rasa bosan yang dia alami.
Untuk menghilangkan rasa bosan yang dia alami Intervee, kegiatan yang dia lakukan adalah tidur dan main game.
3
AN
Riyanti
Masjid A.R. Fachrudin
Intervee pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1 bulan ini dia belum merasa bosan dan teman mempengaruhi keboanan yang dia alami. Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan kebosanannya adalah main facebook dan searching di internet.
Untuk mengatasi kebosanannya intervee main facebook dan searching di internet.
4
W
Riyanti
Rusunawa
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami. Kegiatan yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah jalan-jalan, belanja, main basket, dan mendengarkanmusik.  Keberadaan Teman sangat mendukung untuk menghilangkan rasa bosan yang dia alami. Karena menurutnya teman dapat memberikan semangat baru.
Untuk mengatasi kebosanan yang dialami. Intervee melakukan berbagai kegiatan seperti jalan-jalan, belanja main basket dan mendengarkan music. Dan keberadaan teman sangat mempengaruhi kebosanan yang dia alami.
5
N
Riyanti
Kamar kost
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu. Keberadaan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Kegiatan yang dilakukan intervee untuk mengatasi rasabosan yang di alami adalah marah-marah, mondar-mandir, dan mendengarkan music pakai headset sambil nyanyi-nyanyi. Teman dapat mendukung untuk menghilangkan rasa bosannya. Hal itu tergantung bagaimana teman dapat mengerti keadaannya.
Untuk mengatasi kebosanannya, intervee marah-marah, mondar-mandir dan mendengarkan music sambil nyanyi-nyanyi.
6
Bowo
Redi Dwi
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan tapi dia tidak sering mengalaminya. Dalam jangka 1 bulan ini testee mengalami kebosanan. Teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami.pada saat intervee merasa bosan dia melihat laptop. Intervee dapat memotivasi dirinya sendiri sehingga dalam menangani rasa bosannya dia tidak membutuhkan dukungan dari temannya.
Untuk menghilangkan rasa bosan yang dialami iuntervee. Dia melihat laptopnya. Karena dengan laptop dia bisa melakukan apa saja.
7
I
Redi Dwi
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan dan dia sering mengalaminya. Akan tetapi dalam jangka 1 bulan ini dia belum merasa bosan dan teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Untuk mengurangi kebosanan yang dia alami, intervee hanya diam saja karena dia merasa bingung apa yang mau dikerjakan.
Untuk mengatasi kebosanannya intervee masih bingung strategi pa yang dilakukan. Dia hannya diam saja.
8
F
Redi Dwi
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan tapi dia tidak sering mengalaminya. Dalam jangka 1 bulan ini testee mengalami kebosanan. Teman tidak mempengaruhi kebosanan yang dia alami.pada saat intervee merasa bosan, intervee pergi nonton dan jalan-jalan selain itu dengan bercanda bersama teman-temannya dia juga bisa menghilangkan kebosanannya.
Intervee dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan dia pergi nonton, jalan-jalan dan bercanda dengan temannya.
9
AR
Redi Dwi
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu dan keberadaan teman tidak dapat mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan rasa bosan adalah bermain game.
Intervee dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah bermain game.
10
Areza
Redi Dwi
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu dan keberadaan teman tidak dapat mempengaruhi kebosanan yang dia alami. Kegiatan yang dia lakukan untuk menghilangkan rasa bosan adalah olahraga.
Intervee dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah berolahraga.
11
SC
Ratna W.
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami. Kegiatan yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah tidur.
Intervee dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah tidur.
12
E
Ratna W.
Kost mahasiswa UMM
Intervee pernah merasa bosan dan itu sering terjadi pada dirinya. Dan dalam  jangka 1 minggu ini dia merasakan kebosanan itu. Dan keberadaan teman dapat mempengaruhi rasa bosan yang dia alami. Kegiatan yang intervee lakukan untuk mengatasi rasa bosannya adalah twitteran, mendengarkan music, tidur, dan maingame, selain itu bercanda dengan teman juga dapat mengurangi rasa bosan yang dia alami.
Intervee dalam mengatasi kebosanan yang dia lakukan adalah twitteran, mendengarkan music, tidur, dan main game, selain itu bercanda dengan teman juga dapat mengurangi rasa bosan yang dia alami.



4.3 Analisis Data
          Dari kegiatan interview survei yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa subjek/responden yang melakukan strategi coping kebosanan adalah 12 responden dari 12 responden. Dilihat dari usia responden antara 18 sampai 24 tahun, dimana usia 18 tahun sebanyak 2 responden(16,67%), usia 19 tahun sebanyak 1 responden (8,33%), untuk usia 20 tahun sebanyak 7 responden (58,33%), usia 21 tahun sebanyak 1 responden (8,33%), dan untuk usia 24 tahun sebanyak 1 responden (8,33%).


          Dilihat dari jenis kelaminnya, laki-laki yang melakukan strategi coping kebosanan sebanyak 6 responden (50%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 responden (50%).

          Kemudian kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi kebosanan dari 12 responden yang mendengarkan music sebanyak 4 responden (33,33%), yang bermain game/searching internet/ main laptop sebanyak 3 responden (25%), yang pergi berjalan-jalan sebanyak 1 responden (8,33%), yang pergi tidur sebanyak 2 responden (16,67%),  kegiatan lain sebanyak 2 responden (16,67%), ada yang melakukan kegiatan lebih dari satu kegiatan.
4.4 Pembahasan
          Jika dilihat dari data yang berasal dari 12 responden, maka dapat kami simpulkan bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama melakukan strategi coping pada kebosanan yang mereka hadapi dengan prosentase 50% : 50%. Kebanyakan dari responden yang melakukan strategi coping adalah responden yang berusia 20 tahun dengan prosentase 58,33%. Dan kegiatan yang paling banyak dilakukan untuk mengatasi kebosanan adalah mendengarkan music dengan prosentase (33,33). Dan banyak yang melakukan kegiatan lebih dari satu kegiatan.
          Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden adalah SMA/Sederajat dengan prosentase 100%.
          Dari data diatas dapat dianalisis bahwa strategi coping kebosanan yang sering dilakukan adalah mendengarkan music. Dengan mendengarkan music seseorang, seseorang dapat mengurangi kebosanan/ kejeuhan yang dia alami.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan      
          Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa semua responden melakukan strategi coping pada kebosanan yang mereka alami. Kegiatan yang banyak mereka lakukan adalah mendengarkan music. Dengan mendengarkan music mereka dapat mengurangi/ menghilangkan kejenuhan yang mereka alami. Selain itu masih banyak kegiatan yang mereka lakukan.
5.2 Saran
Kami menyadari bahwa penelitian dan penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, untuk perbaikan penelitian dan penulisan laporan kami selanjutnya.
5.3 Evaluasi Pelaksanaan
1)    Hambatan
·         Dalam mengerjakan interview survey ini, komunikasi antar anggota kurang. ada anggota yang di sms tidak dibalas.
·         Anggota memiliki banyak kegiatan, sehingga sulit untuk mengerjakan bersama.
·         Pengolahan data laporan belum diajarkan sebelumnya, jadi kami merasa bingung.
2)    Cara Penyelesaian
·         Mencoba memberikan informasi secara langsung jika bertemu.
·         Mengkoordinir semaksimal mungkin agar tugas dapat terselesaikan.
·         Dijelaskan terlebih dahulu mengenai teknik pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA

http://bebas.vlsm.org/kuliah/seminar-MIS/2006/172-11
F: Rumah Belajar Psikologi.htm




1 komentar:

  1. The Best Casino Games in the UK for 2020 - Dr.MCD
    We list the best casinos for 광주광역 출장안마 2020. online slots games, 안양 출장샵 and live dealer 문경 출장샵 roulette, along with plenty 김제 출장마사지 of 아산 출장안마 different live dealer casino games.

    BalasHapus